RUKUN HIBAH DAN PENERIMAANNYA
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Pasal 685
Rukun hibah terdiri dari:
a. wahib/pemberi;
b. mauhub lah/penerima;
c. mauhub bih/benda yang dihibahkan;
d. iqrar/pernyataan; dan
e. qabd/penyerahan.
Pasal 686
(1) Suatu akad hibah dapat terjadi dengan adanya ijab/pernyataan.
(2) Kepemilikan menjadi sempurna setelah barang hibah diterima oleh penerima hibah.
(3) Ijab dalam hibah dapat dinyatakan dengan kata-kata, tulisan, atau isyarat, yang mengandung arti beralihnya kepemilikan harta secara cuma-cuma.
Pasal 687
Transaksi hibah juga dapat terjadi dengan suatu tindakan seperti seseorang penghibah memberikan sesuatu dan diterima oleh penerima hibah.
Pasal 688
Pengiriman dan penerimaan barang hibah dan shadaqah adalah sama dengan pernyataan lisan dalam ijab dan kabul.
Pasal 689
Penerimaan barang dalam transaksi hibah seperti penerimaan dalam transaksi jual beli.
Pasal 690
Dalam penerimaan barang hibah, diharuskan ada izin dari penghibah baik secara tegas ataupun samar.
Pasal 691
Penghibah dianggap telah memberi izin kepada penerima hibah untuk menerima barang, dengan menyerahkan obyek hibah.
Pasal 692
Apabila penghibah telah memberi izin dengan jelas untuk penerimaan barang hibah, maka penerima berhak mengambil barang yang diberikan sebagai hibah, baik ditempat pertemuan ke kedua belah pihak, atau setelah mereka berpisah. Apabila izin itu hanya berupa isyarat atau tersamar, hal itu hanya berlaku sepanjang mereka belum berpisah di tempat itu.